Pages

Wednesday, July 12, 2017

Kakak... maafkan bunda😢
Lagi dan lagi., sulit sekali menahan emosi. Rasanya nyesek banget bahkan hingga detik ini. Padahal kejadiannya sudah 2 hari yang lalu. Bunda sudah minta maaf, berkali2. Kakak juga sdh memaafkan sudah kembali ceria, tp nyeselnya ga hilang2 nyeseknya apalagi.

Masih kebayang ekspresi kakak usai bunda marah, awalnya kaget kemudian terdiam sambil menatap bunda, lama2 ekspresinya berubah matanya mulai memerah dan berair.
Bunda merasa kejam sekali, serasa menjadi ibu paling jahat sedunia. Bagaimana tidak bunda memarahi kakak saat kakak dengan riangnya mau masuk rumah sambil nyanyi2. Dan kesalahannya sungguh sepele. Kakak pengen ikut mandiin adek, nyiram2 adek tiba2 airnya ditumpahin semua sebelum mandinya selesai dan bunda basah semua, diingatkan sama bunda kakak malah menjawab "biar". Sesepele itu!

Trus kenapa bunda marah dan menyakiti hati kakak yg sangat sensitif?
Mungkin bunda lelah, trus kenapa yg harus menerima sisa sampah emosi bunda?

Maafkan bunda kakak, bunda banyak belajar banyak membaca, berlatih memahami, belajar menahan emosi, tapi bunda masih sangat kurang sebagai seorang ibu.

Maafkan bunda sayang,  cahaya mata bunda. Semoga kakak segera melupakan kejadian ini, karena rasanya sampai kapanpun bunda takkan pernah bisa melupakannya. Setiap kali mengingat ekspresi kakak hari itu dada bunda rasanya sesak dan sakit. Semoga penyesalan ini menjadi pengingat bagi bunda bahwa kakak hanya berhak mendapatkan kasih sayang.