Pages

Wednesday, December 30, 2015

SAKIT, TOILET TRAINING DAN LAPORAN PERKEMBANGAN


Senin kemarin lusa Abi ditelpon Abah untuk ke Surabaya melihat rumah. Kondisimu sedang tidak sehat karena tertular flu dari Tie Uyung yang sedang libur. Badanmu panas dan mulai pilek tapi kita tetap berangkat sekalian jalan-jalan mumpung Bunda dan Abi sedang cuti kerja.

Wednesday, September 23, 2015

Kmrn pagi-pagi saat akan berangkat kerja Bunda dan Abi sempat berdebat kecil tentang masalah kecil yg seharusnya tidak perlu diperdebatkan karena hal itu tidak seberharga dirimu. Bunda memeletakkan uang 1 juta pecahan deratus ribuan dilantai. Abi yang saat itu sedang marah menyepak uang itu hingga uang itu hingga bertebaran. Bunda saat itu yang sedang sibuk menyiapkan bekalmu

Monday, September 14, 2015

Lama ya kak Bunda tidak menulis diblog. Selain Bunda agak sibuk, laptop rusak juga menjadi alasan kenapa Bunda tidak menulis. Lagipula Bunda sibuk menikmati perkembangan kakak yang tiap hari selalu membuat Bunda takjub. Hari ini kakak berusia ...... Ngomongnya semakin lancar, semakin aktif dan lincah tidak pernah mau diam. Kadang-kadang Bunda sampai kelelahan menemani kakak main. Kakak juga tiba-tiba sudah pintar berhitung menggunakan bahasa inggris dari mulai angka 1 hingga 10 tapi tanpa angka 9 ^-^...

O iya, minggu lalu kita liburan kerumah abah di Lamongan, pulang dari sana kita mampir jalan-jalan di Surabaya. Senangnya kakak melihat sepanjang jalan banyak lampu-lampu hias. dan tiba-tiba kakak dengan antusias menunjuk sebuah pohon yang dihiasi lampu kecil-kecil berwarna ungu cantik sambi berteriak "unguh...unguh....unguh...." berkali-kali. Tentu saja BUnda kaget, sejak kapan kakak bisa membedakan warna ungu.

Selama ini Bunda memang mengajarimu tentang warna-warna, tapi seperti biasa kakak bersikap seakan-akan tidak peduli tapi beberapa hari berikutnya tiba-tiba sudah bisa.

Yang lebih bikin bangga, kakak kalau sholat khusuk banget untuk usia sekecil ini. Bahkan jika mendengar suara adzan kakak akan langsung bilang "sholat yuk....sholat..." berkali-kali sampai kita sholat.
Seperti subuh beberapa minggu yang lalu, pas saat adzan subuh berkumandang kakak terbangun. Lalu dengan antusias membangunkan BUnda dan mengajak sholat dengan antusias.

Friday, August 14, 2015

Tiga hari Bunda tidak masuk kerja. Kakak sakit, demam dari hari minggu. Panasmu naik turun tapi Bukan itu yang membuat Bunda khawatir. Kau juga tidak mau makan, badanmu benar-benar kurus. Tadinya Bunda pikir karena lidahmu pahit ternyata bukan, kakak sariawan dan itu dipipi bagian dalam dekat geraham. Bunda mengetahuinya karena tiap kali disuapi makanan kau akan memasukkan jarimu kedalam mulutmu juga jari Bunda. Pasti sakit, bahkan orang dewasa tersiksa jika menderita sariawan apalagi bayi sepertimu....

Selain itu kakak juga tidak bisa tidur nyenyak, sudah dua malam ini. Tidur sebentar kemudian terbangun dan meminta sesuatu yang tidak bisa Bunda pahami. Kau hanya menunjuk tapi tidak tahu apa yang kau mau. Karena itu tadi pagi Bunda membawamu ke Mbah tukang pijat langgananmu, Mbah Dulkariman. Kali ini Bunda ditemani Tie Uyung, untung kali ini kakak tidak terlalu memberontak jadi Bunda tidak terlalu kesulitan. Kau masih anak BUnda yang pengertian.....

Tapi BUnda perhatikan kakak memang agak berubah, suka manyun, suka memukul jika dilarang melakukan sesuatu atau meminta sesuatu, sering bilang "ndak" sambil berteriak jika diminta melakukan sesuatu atau disuapi sesuatu dan harus diberi jika ingin sesuatu atau melakukan sesuatu. Bunda belum tahu apa yang membuatmu seperti ini. Mungkin cara komunikasi Bunda, atau entahlah mungkin juga cara kami memperlakukanmu. Sebagai Ibu mungkin Bunda masih harus belajar banyak tentang parenting sehingga Bunda bisa mendidikmu agar tumbuh menjadi anak yang bahagia dan membanggakan.

Tapi Bunda masih sayang sama kakak, sayang selalu sayang selamanya MMUUUAAACHHH

Thursday, July 23, 2015

Pintarain puzzle huruf dlm 1 hr. Minta maaf.

Tuesday, July 14, 2015

menggambar wajah dengan eyes, nose dan teeth...
gigi berlubang...
berhitung 1-10 tanpa 2
lagi senang nyanyi dan hapal banyak lagu : tik tik tik hujan turun, naik naik kepuncak gunung, twinkle twinkle litle star, dan banyyaak lagi...
tiba2 sdh hapal sholwat yg diajarkan bunda, saat main tiba2 sholawatan sendirian
cerdas sekali, kalo mau disuapin makanan yg tdk dsuka akan bilang " ndak puasa
' dengan gayanya yg sok tegas dan sok tua. gara2 selama puasa km sering berusaha nyuapin bunda dan abi makanan tp kami menolak dgn mengatakan "tidak kak bunda puasa" ehh dtiruuuu
semakiiin cerewet

Friday, July 3, 2015

Senin djemput bunda rebutan mainan sm sauqi.
Mau ngembalikan setelah bunda bilang anak sholeh selalu mengembalikan mainan yg dipinjam. Makan utuh
Selaasa ga mau dtitipkan,  sampe dpn gang ngamul minta balik abi yg ngamter. Akhirny abi ga jd kerja.
Rabu diantar abi lg ngamuk lagi tp ttp dpaksa. Nyampe tpa ngamuk minta balik.
Kamis ngamuk lg. Dr mulai gang sdh ga mau minta kembali. Rabu kamis mkan utuh. Kamiis pagi dipijat, pulang2 dr tpa badan panas

Friday, June 5, 2015

Kakak ttidak pernah bosan ngasih kejutan buat Bunda.

bunda buku, alif bak tak jim hak hok

Monday, April 20, 2015

Sudah lama Bunda tidak menulis tentangmu. Lamanya sih cuma seminggu hehe......
Bunda tidak tahu harus menulis apa, Bunda tidak tahu perkembanganmu yang mana yang harus diceritakan lebih dulu. Karena setiap hari kau selalu mengejutkan Bunda dengan hal-hal baru yang kau pelajari. Perkembangan bahasamu sangat bagus.

Friday, March 13, 2015

Sudah tiga hari ini Bunda duduk dan melototi laptop diruang kerja BUnda yang tidak seberapa dingin, dengan muka kusut dan hati yang diliputi penyesalan yang sangat dalam. Penyebabnya adalah video yang isinya pertama kali kau bisa jalan telah hilang lenyap. Kok bisa? Iya bisa. Sangat bisa karena video itu tidak berada didalam handphone, flashdisk, laptop Bunda tapi ada di handphone teman Bunda. Loh kok?

Iya, saat kejadian yang sangat penting itu Bunda tidak punya handphone yang bagus untuk merekam. Karena kebetulan saat itu kita sedang dilab Bunda pinjam handphone teman Bunda yang bagian jaga lab. Bunda sudah wanti-wanti untuk jangan sampai dihapus. Tapi ternyata filenya dihapus. Bunda menyesaaaallll banget, itu adalah memont penting dalam hidupmu, juga dalam hidup bunda. Bunda ingin saat kau besar nanti bisa tertawa meyaksikan video langkah pertamamu.

Bunda sudah berusaha untuk mengembalikan file tersebut dengan berbagai cara tapi gagal. Bunda merasa marah dengan diri sendiri, marah pada teman bunda yang sudah menghapus file itu, marah dengan keadaan, file yang sangat penting itu......

Wednesday, March 11, 2015

Melihatmu tumbuh setiap hari adalah hal paling indah bagi BUnda, terutama akhir-akhir ini dimana kau tumbuh dan berkembang dengan begitu cepat. Bahkan bagi Bunda terlalu cepat, mungkin besok kau akan menolak saat dipeluk didepan umum,

Thursday, February 26, 2015

ANTI AIR DAN SAKIT MATA

Hari ini kau terbangun dengan mata susah terbuka karena belek yang mengering. Berulang-ulang kau menggesek-gesekkan matamu keperut Bunda sambil merengek, mungkin kau tidak merasa nyaman. Sejak kemarin pulang dari TPA matamu selalu keluar kotoran, Bunda sudah mengira kau pasti sakit mata. Mungkin di TPA ada yang sedang sakit mata dan kau tertular. Kakak kan memang baru sembuh dari sakit, makan juga tidak seberapa mau sehingga daya tahan tubuhmu masih rentan tertular penyakit. Apalagi akhir-akhir ini ada kebiasaan baru yang membuat Bunda agak kesal, jika sedang marah karena keinginanmu tidak dituruti kau langsung menusukkan jari telunjukmu yang mungil kesudut mata dekat hidung. Kalau dulu kau suka membenturkan kepala, sekarang kebiasaan itu sudah hilang.

Bunda tidak tahu kau meniru siapa kebiasaan melampiaskan marah seperti itu, tapi kebiasaanmu itu membuat Bunda khawatir.

Ditambah lagi, sejak sembuh dari sakit sudah dua minggu lebih ini kau seperti takut air. Setiap kali akan dimandikan selalu tidak mau dan menangis histeris. Bahkan kau menolak untuk buka baju. Jadinya setiap pagi dan sore kita selalu berjibaku hanya untuk memandikanmu. Kalu sore hari kita masih bisa pelan-pelan membujukmu, tapi kalau pagi kita harus memaksamu manid karena jika tidak Abi bisa telat berangkat kerja. Sekarang memang Abi yang mengantar dan menjemputmu karena jalannya searah.

Bunda sering merasa bersalah jika harus memaksamu seperti itu, tapi bagaimana lagi. Bunda khawatir jika jarang mandi kau akan mudah sakit. Bunda benar-benar tidak mengerti kenapa kau bisa begitu takut dengan air, padahal dari sejak baru lahir kakak sangat suka dengan air. Tidak pernah menangis jika dimandikan, dan sebelum sakit kemarin kakak bahkan selalu kekamar mandi sendiri jika sudah waktunya mandi.

Apa kakak sawanen ya? didalam istilah kedokteran sih tidak ada penyakit seperti itu, mungkin semacam trauma terhadap sesuatu dan orang jawa bilang sawanen. Kata orang ada orang yang ahli untuk itu dan bisa menyembuhkan, Bundanya Raisha juga pernah cerita tetangganya ada yang bisa. Mungkin nanti kita coba kesana, siapa tahu kakak jadi tidak taku lagi dengan air.

Friday, February 20, 2015

RARA

Rara?
Iya, itu temannya kakak di TPA, anak baru. Dan dia sudah menggigit pipimu hingga berdarah. Kejadiannya tiga hari yang lalu, sebenarnya dikantor sebelum menjemputmu Bunda sudah diberitahu bundanya Raisha jika kamu digigit Rara, Bunda kira kakak digigit Rara ditangan ternyata dipipi dan sampai terluka. Pasti sakit sekali. Saat Bunda datang kakak sedang dipeluk Bunda Oya. Sudah seminggu ini kau memang sedang sakit, rewel dan tidak mau makan. Dan sekarang ditambah lagi dengan digigit Rara. Bunda Oya bercerita bagaimana kau bisa digigit Rara dengan mata berkaca-kaca. terlihat jelas jika Bunda Oya merasa bersalah walaupun saat kejadian beliau kebagian jaga sore sedangkan kakak digigit rara saat makan siang.

Hari itu Bunda membekali kakak makan siang dengan lauk asem-asem bandeng, kakak sedang tidak makan jadi Bunda

Monday, February 2, 2015

SEMBUH, SEHAT DAN SEMAAAKIIIN PINTAR ^.^

Hari ini setelah tiga hari sakit kakak kembali ke TPA. Tadinya Bunda khawatir kau akan menangis, tapi Alhamdulillah walaupun lima hari tidak masuk sampai disana kakak tidak rewel. begitu sampai langsung mau digendong salah satu Bunda disana.

Cuaca yang ekstrem membuat orang gampang jatuh sakit, banyak anaknya teman-teman kantor Bunda yang juga sakit sepertimu, batuk dan panas. Alhamdulillah kakak sudah sembuh, tinggal pileknya saja.

Bunda bersyukur kakak jarang sakit, terakhir sakit itu waktu terkena muntaber bulan Agustus tahun lalu, itu artinya lima bulan yang lalu. Tuuuh sehat banget kan, karena anak seumurmu biasanya rentan sakit bahkan bisa sebulan sekali. Sakitmu pun kali ini cuma batuk dan demam, mungkin kecapekan. Apalagi sejak terakhir sakit kakak tidak pernah pijat lagi ke mbah Dulkariman langganan kita biasanya. Kemarin begitu kakak semalaman batuk langsung Bunda bawa kesana.

Daaan kakak sekarang semaakiiin pintar. Sudah bisa pake sepatu sendiri loh, padahal Bunda saja agak kesulitan memakaikannya. Eh tiba-tiba kakak datang menghampiri Bunda dengan sepatu rapi terpasang sambil bilang "ayok....ayok..". Sudah dua kali loh, yang pertama sepatu putih, yang kedua sepatu yang warna orange. Kalau sepatu yang orange sih ukurannya memang masih agak kebesaran, tapi sepatu yang putih sudah sangat pas dengan kakimu sehingga butuh sedikit usaha untuk bisa masuk. Dan itu dua-duanya terpakai, kaki kanan dan kiri dengan perekatnya tertempel rapi. Tadinya Bunda agak tidak percaya, tapi dirumah hanya ada kita berdua karena Abi sedang keluar. Dibanding anak lain kakak memang terlambat bicara, usia 2tahun belum lancar ngomong tapi dalam banyak hal kakak lebih dulu bisa. Kata artikel yang Bunda baca, itu tanda-tandanya anak yang otak kanannya lebih dominan, Aamyin.

Yang membanggakan lagi kakak semakin makin mandiri, kalau makan sama sekali tidak mau disuapin. Maunya makan sendiri, pakai tangan ataupun pakai sendok. Makan camilan juga demikian. Seperti waktu kakak sakit, dari hari sebelumnya kakak sama sekali tidak mau makan apapun. Dan esok paginya kakak baru bangun jam 10 pagi, kakak tampak lemaass sekali. Bunda buatkan bubur hangat agar kakak selera makannya. Melihat Bunda bawa mangkok dan sendok kakak dengan susah payah bangun, menggeleng saat disuapin dan langsung mengambil sendok dari tangan Bunda, persis gayanya orang yang sudah dewasa. Pelan-pelan kakak makan sendiri, sampai bubur seperempat panci kecil habis. Mungkin kakak benar-benar lapar ya, setelah itu kakak tidur lagi.

Selain itu kakak juga semakin pintar ngomong, kosakatamu semakin banyak. Bunda bilang apa, kau langsung menirukan. Hebatnya kau tidak cadel, bahkan pengucapanmu jelas sekali tidak seperti balita yang baru belajar bicara. "susu, cicak, tissu, iku`(ikut), kaki (sapatu kau bilang kaki -.-)" dan banyak lagi.

Terus sehat ya sayaaang....

Thursday, January 22, 2015

PIPIS YA

Tidak seperti dua hari sebelumnya yang menangis keras dan meronta-ronta berusaha memegangi Bunda agar tidak pergi, kemarin meski tetap menangis memelas dengan air mata berderai kau tampak pasrah dan mengulurkan tangan saat salah satu Bunda disana mengambilmu dari gendongan Bunda. Dan hari ini kau malah tidak menangis, mengulurkan tangan saat Bunda minta salim dan mencium Bunda seperti biasa. Bunda jadi lebih tenang meninggalkanmu. Semoga besok dan seterusnya kau tidak rewel lagi.

Kemarin Bunda sudah membelikan 2 buah cake blackforest untuk teman-temanmu di TPA, Bunda juga sudah meminta Bunda Rossi untuk mengambil beberapa foto agar nanti kalau sudah besar kau bisa melihatnya.

Sebelum berangkat ada kejadian yang menyadarkan Bunda, bahwa sebenarnya kau sudah bisa beberapa hal. Hanya Bunda yang kurang punya waktu untuk mengajarimu. Seperti biasa selesai sarapan (yang akhir-akhir ini sangat sedikit -.-) kau akan langsung berjalan kekamar mandi mendahului Bunda yang masih menyiapkan baju ganti. Kau berjalan sambil bilang "pipis...pipis...pipis..." sekilas Bunda yang berjalan masuk kamar melihat kau berusaha melepas popokmu didepan pintu dapur, tapi Bunda mengabaikannya karena melihatmu tampak kesulitan pasti popokmu masih aman. eh tiba-tiba Bunda mendengar suara gemericik air jatuh diatas lantai. Kontan Bunda berlari mendekatimu, daaaaan ternyata benar..... Kau pipis dilantai!!!

Haduuuhh, jadilah Bunda pagi-pagi ngepel padahal kita sedang terburu-buru. Bunda kan sekarang masuk kantornya harus checklock. Ini salah Bunda juga sih. Dua bulan yang lalu sebenarnya kau sudah diajari Abi saat mau mandi untuk pipis ditoilet, tapi yaaah kalau ngajarinnya cuma dua kali mana efektif ya apalagi saat diajari kau tidak pipis jadinya kami mengira kau sudah pipis dipopokmu. Dan sudah dua minggu ini kau sambil main sering bilang "pipis....pipis..." Bunda kira kau hanya sedang belajar bilang pipis.

Okelah, mulai sekarang Bunda akan mengajarimu pipis. Mau mandi pipis dulu, mau tidur pipis dulu. Beberapa kali kau juga menolak pake popok. Mungkin kau sudah tidak betah pake popok yaa? Iyalah,  anak Bunda kan sudah gede, sudah pintar. Bunda aja yang kurang rajin ya ^.^....


Tuesday, January 20, 2015

SELAMAT ULANG TAHUN YG KE-2

Iya, hari ini usiamu bertambah. Tidak terasa sudah 2 tahun ya, kau sudah semakin gede semakin pintar dan Bunda semakin sayang padamu. Tapi Bunda juga sedih, di ulang tahunmu yang kedua ini Bunda tidak bisa memberikan hadiah untukmu, bahkan sekedar untuk merayakannya pun Bunda tidak bisa. Tahun lalu saat ultah pertamamu Bunda masih bisa merayakannya sekalian mengadakan maulid nabi.

Sebenarnya Bunda ingin beli kue dan dibagi-bagikan keteman-temanmu di TPA tapi kepala sekolah disana mewanti-wanti kalau disana tidak diperbolehkan ada acara tiup lilin. Maklum disana penganut islam HTI. Sebenarnya Bunda tidak masalah dengan itu, Bunda hanya ingin berbagi dan kau didoakan oleh orang banyak. Lagipula Bunda terlalu siang sehingga para siswa disana sudah pulang semua dan yang ada hanya teman-temanmu di TPA. Jadinya besok baru kau bisa merayakan ulang tahun bersama teman-teman.

Tahun lalu kita juga merayakannya dengan foto bersama, entah hari ini bisa atau tidak. Bunda sangat ingin mengabadikan momen tiap kau ulang tahun. Sehingga saat kau besar nanti kau bisa melihat perubahanmu dari tahun ketahun. Itu akan menjadi kenangan tak ternilai. Sebenarnya kameranya masih bisa dipakai karena yang rusak LCDnya, tapi dibuat memotret bisa hanya kita tidak bisa melihat saat memengambil gambar. Jadinya asal jepret saja sambil dikira-kira sudah pas atau belum. Semua serba kebetulan, kebetulan ini ulang tahun keduamu, kebetulan kamera rusak, kebetulan mobil kita disita, kebetulan keluarga kita sedang  kesulitan.

Tahun ini kita memang sedang dalam masa-masa sulit, sebisa mungkin kami berusaha agar kau tidak ikut mengalaminya. Kami selalu ingin memberikan yang terbaik, tapi jika kau tetap harus mengalami beberapa kesulitan kami hanya berharap hal itu akan berguna sebagai pembelajaran bagimu suatu hari nanti.

Tidak apa ya sayang, hari ini Bunda hanya bisa mendoakanmu seperti hari-hari kemarin.

SELAMAT ULANG TAHUN, Semoga Raza menjadi anak yang sholeh, berakhlak mulia, kuat iman, kuat pemahamannya, kuat ingatannya, menjadi anak yang cerdas, dan jadi anak kebanggaan Bunda. Semoga Allah selalu menjaga Raza

Monday, January 19, 2015

HARI KE-4 DI TPA

Ini hari ke 4 kau di TPA, tadi Bunda meninggalkanmu dengan berat hati. Kau menangis tidak mau ditinggal. Mungkin karena kau llibur 3 hari, Hari jumat kemarin kau memang tidak dititipkan karena Tie Uyung datang. Mungkin juga karena mengantuk karena tadi pagi kau bangun jam 5 pagi. Saat akan berangkat kau memang agak rewel, merengek minta netek dan matamu tampak mulai redup tapi hari ini selain mengantarmu Bunda juga harus mengantar Tie Uyung ke Kamal. Jadi Bunda tidak menurutimu, paling-paling kau akan tertidur dijalan seperti kemarin-kemarin.

Biasanya kau akan tertidur diperjalanan dari kantor ke TPA, tapi kali ini tidak. Ditengah perjalanan kau memang tampak mengantuk, berkali-kali matamu terpejam tapi bangun lagi. Hari ini Bunda memang lewat jalan yang berbeda, anginnya agak kencang tapi lebih lancar sehingga Bunda sampai lebih cepat.

Sampai disana kau tidak mau turun, walaupun sudah diiming-imingi mainan tetap saja tidak mau bahkan kau mulai merengek. Akhirnya Bunda minta ijin untuk menidurkanmu. Tapi sampai lama kau tidak tidur juga hanya menetek, tiap kali Bunda bergerak kau akan merengek dan memeluk Bunda erat-erat seakan-akan tahu jika akan ditinggal. Akhirnya Bunda terpaksa meninggalkanmu, kau menangis melaasss banget. Bunda benar-benar tidak tega. Saat salah satu Bunda disana mengambilmu dari pangkuan Bunda kau menangis berteriak dan memegang tangan Bunda erat-erat. Rasanya Bunda ingin ikut menangis, Bunda meninggalkanmu dengan sedih. Seharian Bunda tidak konsentrasi kerja, Bunda memikirkanmu. BUnda tidak mau kau berpikiran Bunda tidak sayang, Bunda tega.

Bunda memang harus tega dan menguatkan hati. Bukan karena Bunda harus bekerja, Bunda lebih memilih bersamamu tapi ini untuk kebaikanmu. Tiga hari disana Bunda melihat beberapa perubahan, kau jadi lebih cerewet. Sebelumnya kau memang sudah cerewet tapi bahasamu tidak bisa dipahami, sekarang kau cerewet karena menirukan perkataan yang kau dengar. Kata-katamu juga lebih jelas. Dulu saat diajari mengucapkan kata-kata kau tidak pernah mau langsung menirukan, nanti setelah beberapa bulan tiba-tiba kau akan mengucapkannya bahkan yang mengajarinya sudah lupa. Yang lucu lagi saat Bunda asyik ngobrol dengan Antie Uyung dan bilang "anu" sambil mengingat sesuatu tiba-tiba kau yang sedang bermain didekat Bunda dengan lucunya bilang "anu" dengan logat dan suara yang imut. Tentu saja Bunda dan Tie Uyung ngakak dibuatnya.

Kau juga tiba-tiba lancaaarr banget manggil "atie...atie..." juga bilang "No.." menirukan Bunda jika melarangmu melakukan sesuatu. Seperti kemarin saat Tie Uyung mengganggumu padahal kau sedang mengantuk kau bilang "No..." dengan ekspresi setengah menangis dan jari telunjukmu teracung lucuuuu sehingga Tie Uyung semakin menggila untuk mengganggumu ^-^. Setiap kali ada yang bicara kau pasti menirukan, lucu dan menggemaskan banget.

Tidak apa-apa ya sayang, Raza harus sabar dan kuat.

Tuesday, January 13, 2015

HARI PERTAMA DI TPA

Iya, ini hari pertamamu di TPA. Dengan banyak pertimbangan dan dengan berat hati akhirnya kau dititipkan di TPA. Ini bukan pembenaran, tapi ini untuk kebaikanmu, kebaikan Bunda dan Abi juga.

Bunda bukannya enteng begitu saja melepasmu, Bunda setiap hari memikirkan hal ini. Bahkan dua hari sebelumnya Bunda tidak bisa tidur, malam-malam mondar-mandir kesana kemari membereskan barang-barangmu yang sebenarnya sudah rapi, menyiapkan apa saja kebutuhanmu nanti di TPA. Sejak dulu Bunda sudah bertekad anak-anak Bunda nantinya tidak boleh di TPA tapi kondisi mengharuskan begitu.

Dari beberapa pilihan, menitipkanmu di TPA merupakan pilihan terbaik tapi tentu saja lebih baik jika kau bisa terus bersama Bunda. Tapi kondisi mengharuskan begitu. Bunda akan menjelaskan ini agar nanti kau tidak salah mengerti.

Penjelasan pertama:
Karena Abi yang tadinya cuti tiga bulan sudah harus masuk kantor dan kali ini tidak bisa lagi seperti dulu, bisa seenaknya bolos, datang siang, atau pulang cepat. Sekarang PNS benar-benar diawasi kinerjanya. Abi harus berangkat pagi-pagi jam 6 karena harus sampai dikantor jam 7 pagi dan selama bulan januari tidak boleh bolos.

Penjelasan kedua:
Bunda sekarang juga tidak boleh sering telat atau tidak masuk, harus berangkat pagi karena dikantor absensi diganti sistem checklock dan bagi yang hitungan jam kerjanya kurang akan dikenakan potong gaji. Gaji Bunda tidak seberapa tapi tetap bisa menunjang kehidupan kita sehari-hari. Sebenarnya kau bisa ikut Bunda bekerja tapi dikantor Bunda kau pasti tidak akan nyaman bermain, mau tidur siang juga tidak nyaman karena yang namanya kantor pasti ramai dan juga Bunda tidak akan bisa bekerja karena harus menemanimu.

Penjelasan ketiga:
Kau harus belajar mandiri, kau juga harus belajar sosialisasi dan berbagi. Sejak pindah ke kota kau jarang bersosialisasi dengan orang lain terutama teman sebayamu. Hal itu membuatmu tidak mau berbagi, bahkan dengan Bunda atau Abi. Dan Bunda juga berharap dengan banyaknya teman-teman di TPA kau bisa lebih banyak belajar ngomong.

Dengan semua alasan diatas kami berusaha memilih dari beberapa pilihan yang bagi kami sama-sama sulit dan tidak ingin kami pilih. Pilihan pertama kau dititipkan di Pak Wir temannya Abi, disana ada aril anaknya Pak Wir. Kau sudah sangat dekat seperti saudara dengan aril karena selama Abi cuti kau sering dibawa main kesana dan aril sangat telaten jika menemanimu bermain. Bahkan saking dekatnya kadang kau tidak mau pulang, sehingga aril harus mengantarmu kedepan gang. Bunda juga pernah melihatmu saat bercanda dengan Aril, kau sering berlari memeluk dia. Padahal ke Mas Abil saja kau tidak seperti itu. Kau juga sangat dekat dengan Pak Wir, tapi disana sangat kotor dan alasan yang paling membuat Bunda keberatan adalah Pak Wir perokok berat. Bunda tidak mau kau setiap hari harus menghirup asap beracun itu, Bunda tidak mau kau akrab dengan bau itu sehingga saat besar nanti kau juga merokok. Dulu saja saat dikampung Bunda sering berantem dengan Kakek gara-gara kakek merokok didalam rumah.

Pilihan yang lain, kau dititipkan di Mbuk bersama mas Abil. Disana aman dari asap rokok dan Bunda tahu dengan pasti kalau Mbuk itu sangat sayang padamu bahkan melebihi sayangnya ke Mas Abil. Dan Mbuk itu sudah sangat sering memaksa Bunda untuk segera menyapihmu karena saking pengennya kau tinggal disana. Jadi nanti Bunda wira-wiri tiap hari, tapi Abi keberatan karena dari kota saja Abi harus berangkat jam 6 pagi apalagi dari sana.

Dan pilihan terakhir adalah TPA. Dulu awal-awal kita pindah kontrakan sebenarnya kami sudah berniat menitipkanmu. Kami sudah mencari-cari TPA dan pilihannya jatuh di Anna Husada tapi Bunda masih ragu-ragu dan bersamaan dengan itu kau kena muntaber sehingga sampai sekarang tidak jadi dititipkan apalagi kemudian Abi cuti besar. Anna Husada tempatnya masih baru dan bersih, kami tidak tahu yang lain sehingga disana menjadi satu-satunya pilihan. Yang membuat Bunda keberatan disana ada anak yang perilakunya agresif dan suka menjambak rambut. Bunda takut kau dilukai.Tapi tidak ada pilihan lain.
Karena Bunda masih galau menentukan pilihan padahal senin sudah harus masuk kerja akhirnya kami putuskan senin kau dititipkan di rumah Pak Wir dulu. Kebetulan teman sekantor Bunda, ibunya Raisha temen satu pengasuh denganmu dulu anaknya juga di TPA. Bunda mencoba cari tahu, dari beliaulah Bunda tahu tentang TPAmu ini. Sore Bunda menjemputmu di Pak Wir kau sudah mandi dan cemong-cemong dengan bedak, dari sana Bunda ikut temen Bunda untuk melihat TPAnya Raisha. Tempatnya sederhana dengan lantai semen yang ditutupi karpet plastik. Tidak ada loker seperti di Anna Husada tapi lumayan rapi dan bersih tidak seperti di rumah Pak Wir. Yang membuat Bunda langsung sreg disana tiap hari diperdengarkan Al Qur'an. Apalagi pemilik TPAnya yang dipanggil Bunda Rossi tampak lemah lembut ya akhirnya disinilah kita sekarang berada, TPA Cahaya Islam.

Hari pertama kau langsung akrab dengan tempat itu, apalagi saat datang ada mainan yang menyambutmu. Saat Bunda pamit kau bahkan tidak menoleh. Semoga kali ini Bunda tidak salah pilih, yang terbaik untukmu.