Pages

Thursday, February 26, 2015

ANTI AIR DAN SAKIT MATA

Hari ini kau terbangun dengan mata susah terbuka karena belek yang mengering. Berulang-ulang kau menggesek-gesekkan matamu keperut Bunda sambil merengek, mungkin kau tidak merasa nyaman. Sejak kemarin pulang dari TPA matamu selalu keluar kotoran, Bunda sudah mengira kau pasti sakit mata. Mungkin di TPA ada yang sedang sakit mata dan kau tertular. Kakak kan memang baru sembuh dari sakit, makan juga tidak seberapa mau sehingga daya tahan tubuhmu masih rentan tertular penyakit. Apalagi akhir-akhir ini ada kebiasaan baru yang membuat Bunda agak kesal, jika sedang marah karena keinginanmu tidak dituruti kau langsung menusukkan jari telunjukmu yang mungil kesudut mata dekat hidung. Kalau dulu kau suka membenturkan kepala, sekarang kebiasaan itu sudah hilang.

Bunda tidak tahu kau meniru siapa kebiasaan melampiaskan marah seperti itu, tapi kebiasaanmu itu membuat Bunda khawatir.

Ditambah lagi, sejak sembuh dari sakit sudah dua minggu lebih ini kau seperti takut air. Setiap kali akan dimandikan selalu tidak mau dan menangis histeris. Bahkan kau menolak untuk buka baju. Jadinya setiap pagi dan sore kita selalu berjibaku hanya untuk memandikanmu. Kalu sore hari kita masih bisa pelan-pelan membujukmu, tapi kalau pagi kita harus memaksamu manid karena jika tidak Abi bisa telat berangkat kerja. Sekarang memang Abi yang mengantar dan menjemputmu karena jalannya searah.

Bunda sering merasa bersalah jika harus memaksamu seperti itu, tapi bagaimana lagi. Bunda khawatir jika jarang mandi kau akan mudah sakit. Bunda benar-benar tidak mengerti kenapa kau bisa begitu takut dengan air, padahal dari sejak baru lahir kakak sangat suka dengan air. Tidak pernah menangis jika dimandikan, dan sebelum sakit kemarin kakak bahkan selalu kekamar mandi sendiri jika sudah waktunya mandi.

Apa kakak sawanen ya? didalam istilah kedokteran sih tidak ada penyakit seperti itu, mungkin semacam trauma terhadap sesuatu dan orang jawa bilang sawanen. Kata orang ada orang yang ahli untuk itu dan bisa menyembuhkan, Bundanya Raisha juga pernah cerita tetangganya ada yang bisa. Mungkin nanti kita coba kesana, siapa tahu kakak jadi tidak taku lagi dengan air.

Friday, February 20, 2015

RARA

Rara?
Iya, itu temannya kakak di TPA, anak baru. Dan dia sudah menggigit pipimu hingga berdarah. Kejadiannya tiga hari yang lalu, sebenarnya dikantor sebelum menjemputmu Bunda sudah diberitahu bundanya Raisha jika kamu digigit Rara, Bunda kira kakak digigit Rara ditangan ternyata dipipi dan sampai terluka. Pasti sakit sekali. Saat Bunda datang kakak sedang dipeluk Bunda Oya. Sudah seminggu ini kau memang sedang sakit, rewel dan tidak mau makan. Dan sekarang ditambah lagi dengan digigit Rara. Bunda Oya bercerita bagaimana kau bisa digigit Rara dengan mata berkaca-kaca. terlihat jelas jika Bunda Oya merasa bersalah walaupun saat kejadian beliau kebagian jaga sore sedangkan kakak digigit rara saat makan siang.

Hari itu Bunda membekali kakak makan siang dengan lauk asem-asem bandeng, kakak sedang tidak makan jadi Bunda

Monday, February 2, 2015

SEMBUH, SEHAT DAN SEMAAAKIIIN PINTAR ^.^

Hari ini setelah tiga hari sakit kakak kembali ke TPA. Tadinya Bunda khawatir kau akan menangis, tapi Alhamdulillah walaupun lima hari tidak masuk sampai disana kakak tidak rewel. begitu sampai langsung mau digendong salah satu Bunda disana.

Cuaca yang ekstrem membuat orang gampang jatuh sakit, banyak anaknya teman-teman kantor Bunda yang juga sakit sepertimu, batuk dan panas. Alhamdulillah kakak sudah sembuh, tinggal pileknya saja.

Bunda bersyukur kakak jarang sakit, terakhir sakit itu waktu terkena muntaber bulan Agustus tahun lalu, itu artinya lima bulan yang lalu. Tuuuh sehat banget kan, karena anak seumurmu biasanya rentan sakit bahkan bisa sebulan sekali. Sakitmu pun kali ini cuma batuk dan demam, mungkin kecapekan. Apalagi sejak terakhir sakit kakak tidak pernah pijat lagi ke mbah Dulkariman langganan kita biasanya. Kemarin begitu kakak semalaman batuk langsung Bunda bawa kesana.

Daaan kakak sekarang semaakiiin pintar. Sudah bisa pake sepatu sendiri loh, padahal Bunda saja agak kesulitan memakaikannya. Eh tiba-tiba kakak datang menghampiri Bunda dengan sepatu rapi terpasang sambil bilang "ayok....ayok..". Sudah dua kali loh, yang pertama sepatu putih, yang kedua sepatu yang warna orange. Kalau sepatu yang orange sih ukurannya memang masih agak kebesaran, tapi sepatu yang putih sudah sangat pas dengan kakimu sehingga butuh sedikit usaha untuk bisa masuk. Dan itu dua-duanya terpakai, kaki kanan dan kiri dengan perekatnya tertempel rapi. Tadinya Bunda agak tidak percaya, tapi dirumah hanya ada kita berdua karena Abi sedang keluar. Dibanding anak lain kakak memang terlambat bicara, usia 2tahun belum lancar ngomong tapi dalam banyak hal kakak lebih dulu bisa. Kata artikel yang Bunda baca, itu tanda-tandanya anak yang otak kanannya lebih dominan, Aamyin.

Yang membanggakan lagi kakak semakin makin mandiri, kalau makan sama sekali tidak mau disuapin. Maunya makan sendiri, pakai tangan ataupun pakai sendok. Makan camilan juga demikian. Seperti waktu kakak sakit, dari hari sebelumnya kakak sama sekali tidak mau makan apapun. Dan esok paginya kakak baru bangun jam 10 pagi, kakak tampak lemaass sekali. Bunda buatkan bubur hangat agar kakak selera makannya. Melihat Bunda bawa mangkok dan sendok kakak dengan susah payah bangun, menggeleng saat disuapin dan langsung mengambil sendok dari tangan Bunda, persis gayanya orang yang sudah dewasa. Pelan-pelan kakak makan sendiri, sampai bubur seperempat panci kecil habis. Mungkin kakak benar-benar lapar ya, setelah itu kakak tidur lagi.

Selain itu kakak juga semakin pintar ngomong, kosakatamu semakin banyak. Bunda bilang apa, kau langsung menirukan. Hebatnya kau tidak cadel, bahkan pengucapanmu jelas sekali tidak seperti balita yang baru belajar bicara. "susu, cicak, tissu, iku`(ikut), kaki (sapatu kau bilang kaki -.-)" dan banyak lagi.

Terus sehat ya sayaaang....